Iklan tadi ingin mengatakan bahwa makanan yang sudah jatuh ke lantai tidak akan terpapar bakteri, karena lantai telah dibersihkan menggunakan bahan pembasmi bakteri. Asal, makanandipungut sebelum lima mnt terjatuh.
Pada luar negeri, terdapat hukum “3 dtk”. Tidak apa memungut (dan mengonsumsi) kuliner yang sudah jatuh pada lantai dalam kondisi apa pun, asalkan dilakukan sebelum tiga dtk selesainya terjatuh.
Benarkah aturan “belum 5 mnt” atau “3 dtk” tersebut? Amankah mengonsumsi kuliner yang telah jatuh ke lantai?
Bagaimana pun, kita tidak bisa terus-menerus mengawasi anak. Waktu Mama meleng sedikit, bisa saja si mungil sudah memungut kuenya yg jatuh serta memakannya.
Berdasarkan Dr Lisa Ackerley, profesor kesehatan lingkungan dari University of Salford, waktu kuliner jatuh ke lantai, bakteriseperti E.Coli atau salmonella akan eksklusif melekat padamakanan. Jika kuliner menyentuh lantai yang kotor, buang saja ke tempat sampah.
Suatu percobaan pernah dilakukan sang Dr Ronald Cutler, ahli mikrobiologi berasal Queen Mary, University of London. Dia menjatuhkan rabat pizza, apel, dan roti panggang yang sudah diberi mentega, ke atas permukaan yg berbeda-beda.
Semua bagian atas tersebut sengaja dipaparkan dengan E.Coli. Beberapa kuliner dijatuhkan, lalu langsung dipungut. Beberapa dipungut sehabis 5 dtk, dan yg lain dipungut setelah 10 dtk.
Ketika sampel makanan tadi dianalisa, ternyata seluruhnya tertutup kuman. Masing-masing sampel tercemar berat, tidak peduli berapa usang durasi ketika terjatuh di lantai.
“Bila Anda menjatuhkan kuliner di lantai, lebih baik taruh di kawasan sampah daripada pada mulut Anda,” kata Dr Cutler. “tidak peduli itu jatuh di karpet, di lantai dapur, atau pada jalanan, saran saya sih, buang saja.”
Dr Ackerley menambahkan, membersihkan lantai secara rutin lebih penting daripada membersihkan seluruh tempat tinggal dalam sekali waktu. “Bakteri serta virus tidak mampu dicermati dan dibaui, dan simpel dihancurkan melalui temperatur tinggi, artinya pembersih uap mampu efektif,” pungkasnya.
Bagaimana dengan Mama? Apakah Mama kerap membiarkan anak memakan makanan yang jatuh ke lantai?

0 komentar:
Posting Komentar